Minggu, 25 Desember 2011

ATPM Mobil

Selasa, 06 Desember 2011 13:02 WIB

Honda Berambisi Semua Mobilnya Irit BBM dalam 3 Tahun Kedepan


Jakarta - Semua pabrikan mobil kini berlomba untuk menawarkan mobil yang irit BBM. Dan hal tersebut tak terlepas pada pabrikan Jepang Honda. Ambisinya, dalam tiga tahun kedepan, semua segmen mobil Honda bakal irit BBM.

Dan ini slogan yang mereka gaungkan, "Earth Dreams Technology". Ambisi yang bakal mencakup semua mesin Honda, baik bensin maupun diesel, dan bertransmisi CVT otomatis, termasuk juga mesin hybrid dan listriknya.

Salah satu wujud kongkritnya, Honda akan menyokong mobilnya dengan teknologi dual-hybrid yang mereka sebut SH-AWD Hybrid, terdiri dari dua buah motor listrik bertenaga 20 Kw, yang secara independen akan mendorong mobil, bersamaan dengan mesin 3.5 liter V6 dan transmisi 7 speed.

Pabrikan Jepang ini berjanji bakal merealisasikan ambisinya tersebut dalam tiga tahun kedepan, sehingga nantinya Honda bakal disebut sebagai pabrikan paling top soal keiritan bahan bakar mobil-mobilnya. (mobil.otomotifnet.com)

Walah, Stok Sedan Honda Kosong Sampai Bulan Juni 2012!


Jakarta - Kabar kurang menyenangkan hadir bagi anda yang mengidamkan untuk meminang sedan buatan Honda dalam waktu dekat ini. Pasalnya, sejak tiga bulan lalu stok sedan Honda seluruh varian telah kosong di dealer.

Hal ini diakibatkan bencana banjir yang melanda pabrik Honda di Thailand beberapa waktu lalu. Bahkan, stok sedan Honda ini baru akan pulih pada pertengahan tahun depan.

"Sudah sejak tiga bulan lalu, City, Civic, Accord dan Odyssey kosong di dealer. Dan diperkirakan baru akan datang pada bulan Juni 2012 nanti," ujar Dini, Sales Counter Honda Cibubur.

Meski demikian, saat ini Honda masih belum mengambil unit dari Jepang. Seperti saat dikonfirmasi pada pihak Honda Prospect Motor beberapa waktu lalu.

Sedangkan harga yang ditawarkan pada seluruh sedan Honda masih belum berubah. City dilepas mulai Rp 261-185 juta, Civic direntang Rp 339-404 juta, Accord mulai Rp 428,5-708 juta. Serta Odyssey tetap dilepas Rp 545,5 juta.

"Tapi kami belum tahu harganya nanti. Yang jelas saat ini kami mengatakan pada calon pembeli, jika barangnya baru datang pada bulan Juni 2012," tutup Dini. (mobil.otomotifnet.com)

ATPM Mobil

Jumat, 24 September 2010 14:27 WIB

GranTurismo MC Stradale, Sportcar Terkencang Maserati

OTOMOTIFNET – Produsen mobil mewah asal Italia, Maserati nampaknya ingin memperkuat namanya sebagai salah satu produsen mobil sport terbaik. Oleh karena itu, Maserati bakal menampilkan sportcar dua pintu terbaru mereka, GranTurismo MC Stradale pada pameran Paris Motor Show, yang berlangsung mulai 2 Oktober mendatang.
  
Sport car dengan mesin berkonfigurasi V8 DOHC, berkapasitas 4700 cc ditanam ke dalam kap mesinnya. Dapur pacu ini mampu menyalurkan tenaga hingga 450 dk dan diklaim menjadi mesin terkuat di jajaran produk Maserati.

Tenaga yang berlimpah ini kemudian disalurkan ke roda melalui transmisi ZF 6-Speed otomatis. Selain itu, bobot mobil yang hanya seberat 1880 kg ini diklaim mampu mencapai kecepatan lebih dari 300 km/jam yang membuat GranTurismo MC Stradale menjadi produk paling cepat dan ringan pada line up Maserati.

Terinspirasi dari desain dua pendahulunya di ajang balap. Yakni, Trofeo GranTurismo MC dan GT 4 yang beberapa kali meraih gelar bergengsi di ajang balap turing. Membuat varian terbaru dari tipe GranTurismo ini tampil lebih macho dan diklaim memiliki tingkat aerodinamis paling besar dibanding varian lainnya.
Tampilan depannya yang kini mengaplikasi lekukan spoiler besar pada sisi bumpernya. Penerapan spoiler ini juga tampak serasi dengan grill yang dilengkapi air dam besar yang menjadi ciri khas pada mobil Maserati.

Hebatnya, Maserati mengklaim bahwa desain tersebut membuat mobil semakin kencang tanpa berefek pada konsumsi bensin. Tentu saja hal ini berkat rancangan yang bekerja sama dengan divisi balap pabrikan berlogo trisula ini.

Sayangnya, bagi miliyuner yang naksir Maserati GranTurismo MC Stradale harus bersabar karena baru akan dijual pada pertengahan tahun depan.

Penulis/ Foto: Ilham/ Maserati

 

BMW X6 Siap Cangkok Mesin Super Diesel


Jerman – Saat ini persaingan crossover bergaya SUV mewah nan bertenaga memang semakin sengit, setelah hadirnya Mercy ML350 dan Nissan Murano bermesin diesel.

Nah, seolah tak mau kalah. Pabrikan asal Jerman, BMW turut terjun dengan menyiapkan varian terbarunya, X6 bermesin Super Diesel.

Tentunya hal ini menjadi istimewa. Maklum, mesin tri-turbo super-diesel 3.0 liter bertenaga 381 dk dan torsi 700 Nm memang baru saja dikenalkan dan langsung mendapat pujian akan rendahnya emisi dan tenaga yang melimpah.

Mesin yang kabarnya siap dicangkok pada X6 versi 2012 ini sebelumnya telah siap ditanam pada beberapa varian BMW dari berbagai tipe. Diantaranya sedan Seri 5 dan SUV full size X5.

Sebagai tambahan fitur, X6 rencananya akan mengaplikasi lampu depan bergaya angel eyes yang lengkap dengan daytime LED. Lalu ada aplikasi air intakes baru yang lebih rendah, posisi fog lamp anyar dan rearlamp LED.

Toyota Prius G’s, Mobil Ramah Lingkungan Yang Sporty


Jepang – Setelah ditampilkan di ajang Tokyo Motor Show 2011 beberapa waktu lalu, kini pabrikan asal Jepang, Toyota mengumumkan untuk merilis varian hybrid baru mereka, Prius G’s. Mobil ini merupakan versi sporty dari hybrid mereka Prius.

Meski diambil dari basis Prius S, tapi mobil lima pintu ini berbeda dengan versi standarnya yang menampilkan sosok mobil keluarga yang bersahabat. Sebab sosok Prius G’s lebih mengutamakan tampilan sangar yang sporty.

Prius G’s didukung dengan pelek aluminium alloy berukuran roda lebar 18 inci dan body kit agresif. Sayangnya, powertrain hybridnya belum dikembangkan lagi. Sehingga Prius G’s masih memiliki output sebesar 134 dk seperti versi standarnya.

Untungnya Prius G’s didukung oleh tuner Gazoo Racing, dengan pengaturan suspensi, baik dari altered springs dan shocks menjadikan mobil inilebih stabil saat ngebut.

Rencananya, Prius G’s  yang akan dipasarkan di Jepang dan dibandrrol 2.84 juta Yen, atau sekitar Rp 331 Jutaan. (mobil.otomotifnet.com)
 

Wow, Toyota Supra Anyar Bakal Bertenaga 400 Dk!


Jepang – Pada awal dekade 2000-an, sportscar legendaris Toyota Supra sempat hilang dari dunia otomotif. Hal ini disebabkan mesin 2JZ yang bertenaga miliknya dianggap tak lagi ramah lingkungan. Sehingga Toyota terpaksa menghentikan produksi mobil yang telah beredar sejak 1978 ini.

Namun kini, Toyota yang sedang getol membangkitkan lagi gairah motorsport mereka dengan ’86’ dan konsep MR-2 bersiap menghidupkan kembali sosok Supra dengan tenaga yang jauh lebih dahsyat, namun tetap ramah lingkungan.

Sebab Toyota Supra masa depan ini, akan memanfaatkan teknologi hybrid yang dipadukan dengan generator listrik. Namun tampilan luarnya masih disimpan rapat oleh Toyota. Yang jelas, tak akan jauh berbeda dengan FT-HS Concept yang tampil 2007 silam.

Kabarnya, mobil ini bakal mengusung mesin 6 silinder 3.500 cc yang bisa mengeluarkan daya 400 dk, serta menyentuh kecepatan tertinggi hingga 272 km/jam. Performa tersebut diklaim mengadopsi tunggangan Formula 1 milik Toyota, TF109.

Dan rencananya penerus generasi Supra ini akan dirilis pada tahun 2015 mendatang. Tentu dengan hadirnya generasi anyar Toyota Supra membuat line up supercar jepang akan lengkap. Dimana sebelumnya Honda menyiapkan pengganti NSX dan Nissan telah merilis GT-R sejak beberapa tahun lalu. (mobil.otomotifnet.com)


TOYOTA AVANZA BARU

Pilar A Digeser Maju, All New Avanza Xenia Makin Aerodinamis?

 
JAKARTA - Tampilan All New Daihatsu Xenia (ANEX) dan All New Toyota Avanza (ANA) cukup menipu mata. Pasalnya, banyak yang mengira hanya berganti rupa hanya di moncong sama. Padahal ada hal yang cukup signifikan yang ditorehkan pada bagian depan mobil kembar bak pinang dibelah dua ini. Yaitu kaca depan yang lebih landai.

Sepintas memang tidak tampak kasat mata. Namun kalau diperhatikan dan duduk di kursi pengemudi baru kelihatan bedanya. Apa sih ubahan dan efeknya? Yuk kita telusuri lebih lanjut.

Aerodinamis
Bentuk bodi ANEX dan ANA memang cukup banyak berubah. Mulai dari bumper depan, kap mesin, pintu bagasi sampai fender dan pintu samping, semua berubah. Meski desain masih mencirikan garis dasar ANEX dan ANA.

 Kaca depan Avanza lawas lebih tegak (baris kedua)
Dengan semua pergantian rupa, ubahan mendasarnya ada di kaca depan ini. “ANEX ini, kaca depannya dimajukan 5 cm sehingga lebih landai,” ujar Rio Sanggau, Domestic Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor.

Maksud Rio, bagian bawah windshield dimajukan sehingga lebih ‘tiduran’. Ternyata dengan memajukan bagian bawah kaca ini punya efek cukup banyak.

Pertama, tentu akan berpengaruh pada sisi aerodinamika mobil. “Coeffecient of drag atau cd jadi turun dari 0,36 menjadi 0,32,” lanjut pria yang hobi motor besar ini. Cd adalah ukuran hambatan angin pada sebuah mobil.

Dengan angka cd semakin kecil, hambatan anginnya pun berkurang. Sehingga mobil lebih mudah membelah angin. Efeknya, kendaraan lebih mudah melaju. Artinya dengan kondisi relatif sama, mobil bisa lebih irit bahan bakar.

Sedikit bicara soal gaya, dengan kaca depan landai ini, relatif mengurangi kesan mobil kuno. Pasalnya, mobil masa kini memang memiliki desain meruncing dengan kaca depan landai. Tul, kan?

Pandangan ke samping lebih luas
Sementara dari kokpit, efeknya berbeda lagi. Karena bagian bawah pilar A kini lebih maju, sekaligus mengikis blind spot atau di kaca depan. Titik buta ini akibat tertutup pilar A. Kali ini, ketika akan belok kiri atau kanan, usah melongok lewat bagian depan pilar. Diintip dari belakang pilar pun sudah cukup.

Sayangnya, karakter ini lebih ramah buat yang berpostur tinggi. Pengemudi dengan postur di bawah 165 cm cenderung memajukan kursi dan malah bisa terhalang pilar A ketika menoleh kanan atau kiri.

Perlu adaptasi sedikit, tuh. (mobil.otomotifnet.com)

Sabtu, 17 Desember 2011

Sepatbor Kolong Untuk Honda CBR 250R ABS


Pemilik Honda CBR 250R berteknologi Combine-Antilock Brake System (C-ABS) umumnya punya masalah ketika hendak memasang sepatbor kolong aftermarket.

Masalahnya ada perangkat ABS di dekat sokbraker belakang yang bikin mentok. Nah, sekarang sudah ada sepatbor kolong yang punya coakan untuk alat tadi.

"Enggak perlu repot lagi, tinggal pasang aja," ungkap sang penjual dari Jap Motor, Lampung. Materialnya tetap terbuat dari fiber dan finishing-nya dua warna.

Toko variasi yang mangkal di Jl Kamboja no.18, Bandar Lampung ini menjual sepatbor kolong ini dengan harga Rp 400 ribuan. Kalau penasaran silahkan kontak ke 0721-240849 untuk tanya-tanya. (motorplus-online.com) 

Penulis : Popo | Teks Editor : Nurfil | Foto : Istimewa

balancer supra x 125 bisa dipakae bro

Teknologi Injeksi Honda (bag.3), Bank Angle Sensor Diganti Balancer Setang


Aman pakai balancer setang
Honda Supra X125 Helm In PGM-FI dan Spacy Helm In PGMI-FI, menggunakan sistem bahan bakar injeksi. Namun harganya cuma berbeda Rp 250 dibanding versi karburator.

Salah satu cara bikin murah karena tak dilengkapi komponen BAS (Bank Angle Sensor). Tugasnya menyensor posisi motor ketika terjadi kecelakaan. Jika motor terjatuh, secara otomatis memutuskan kerja PGM-FI.

Selain Honda, Yamaha V-ixion yang sudah injeksi juga menerapkan teknologi LAS (Lean Angle Sensor). Cara kerjanya sih mirip, tapi data sistem kerja keduanya berbeda. LAS bekerja pada sudut kemiringan motor 65±10° selama 2 detik, motor diasumsikan terjatuh.

“Kalau BAS akan bekerja ketika motor terus berada dalam kondisi miring 55±5° selama minimal 5 detik. Diasumsikan motor terjatuh, kemudian ECM/ECU akan menghentikan kerja fuel pump, injector dan ignition coil,” ujar Sarwono Edhi, Training Development Analyst PT Astra Honda Motor.

Lanjut Sarwono, cara ini sebagai safety bagi pengendara. Supaya mesin OFF saat terjadi kecelakaan. Karena sangat berbahaya. Dan saat akan menghidupkan motor kembali, putar kunci kontak ke posisi OFF, lalu putar ke posisi ON untuk melakukan reset. Tindakan ini akan memungkinkan motor dinyalakan kembali.

Hanya saja, cara ini tidak berlaku lagi di PGM-FI step ke-4. Sebab Bank Angle Sensor (BAS) sudah diganti balancer setang yang dipasang pada ujung kemudi Supra X125 Helm In PGMF-I dan Spacy Helm In PGM-FI. Adapun fungsi balancer bukan cuma sebagai peredam getar, tapi juga berfungsi sebagai pengaman motor ketika terjatuh.

“Kalau ada balancer di ujung setang, saat motor terjatuh, putaran mesin tetap langsam. Sebab ujung grip gas tidak keplintir aspal yang memungkinkan piston skep terbuka dan putaran mesin jadi naik. Itu sebabnya sekarang pakai balancer,” lanjut bapak berkantor di Jl. Tipar-Inspeksi, Cakung Drain, Cakung Barat, Jakarta Timur ini.

Artinya trik ini bukan cuma bisa dipakai motor injeksi, tunggangan lain tanpa balancer pun bisa pasang peranti ini kalau ingin aman.  (motorplus-online.com)
Penulis : KR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : GT

Arti Ragam Kode di Dinding Ban

Pabrikan ban Michelin yang kini serius main di pasar Indonesia, bukan cuma jualan. “Tapi, juga memberikan edukasi kepada para pengguna ban,” jelas Ferry Laksana, Marketing Manager  PT Michelindo Mitra Abadi, importir dan distributor tunggal ban Michelin untuk Indonesia.

Menurut Ferry, terdapat beberapa poin penting yang langsung bisa dilihat di ban Michelin. Juga bisa dimengerti orang awam yang bisa dijadikan pelajaran. Beberapa kode umumnya juga sama dengan ban merek lain. Apa aja tuh?
Tire Wear Indicator
Di setiap ban dilengkapi indikator maksimal pemakain ban. “Namanya tire wear indicator,” sebut Ferry. Masih menurut Ferry lagi, kalau ban lokal menggunakan tanda panah di dinding ban. Itu tidak bisa mewakili karena tidak langsung menyentuh aspal.

Berbeda dengan buatan Michelin. Tire wear indikator berupa tanda titik yang berada di kembangan ban. Menyentuh langsung ke aspal. Kalau tanda ini sudah terkikis, diharuskan ganti ban.
Tanggal Produksi
Kode kapan ban diproduksi sangat penting untuk pembeli. Karena semakin lama diam di toko, kompon ban akan mengeras dan berbahaya jika jalan licin. Khusus produksi Michelin terdapat di dinding ban dan diembos.

Misalnya seperti pada foto di atas. Terdapat kode 1911. Angka 1 menyatakan ban diproduksi pada minggu ke 1. Sedang kan 9 menyatakan bulan September dan 11 artinya tahun 2011.

Kode SNI
Meski ban Michelin masih diproduksi di luar negeri, tapi tetap harus lulus standar Indonesia. Yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia). Posisi itu sudah langsung diembos pada dinding ban.

Jadi, sudah layak dipakai di Indonesia. “Jangan takut walau didesain di Perancis dan diproduksi di Thailand, tetap aman dipakai di Indonesia,” yakin Ferry yang ramah itu.

Beban Maksimal
Khusus di ban Michelin dilengkapi stiker kuning. Sebagai petunjuk ukuran serta beban maksmal ban. Misalnya di ban matic atau bebek. Tidak hanya tertulis kode 49P, tapi juga dilengkapi dengan penjabarannya.  

Arti 49P tertulis beban maksimal yang bisa ditanggung satu ban 185 kg. Kalau ban depan-belakang tinggal dikalikan 2. Jadinya 370 kg yang terdiri dari motor, rider, boncenger dan barang bawaan.

Speed Maksimum
Di stiker atau embos khusus pada ban Michelin juga terdapat kode kecepatan maksimal. Biasanya menyatu dengan kode beban maksimal. Misalnya kode 49P, bukan hanya beban maksimal 185 kg yang bisa ditanggung satu ban.

Kode 49P juga menyatakan kecepatan maksimal yang direkomendasi. Kecepatan maksimal 150 km/jam atau 93 MPH (Mile Per Hour). Kode ini, berbeda untuk tiap jenis motornya. Michelin bisa bikin untuk speed di atas 400 km/jam.
 

Arah Ban Dan Peruntukan
Di dinding ban Michelin juga terdapat tanda panah. Tanda panah menandakan arah ban ketika dipasang di motor. Harus mengarah ke depan. Di tanda panah juga tertulis Rear Wheel atau Front Wheel. Kalau Rear Wheel menyatakan untuk dipakai sebagai ban belakang. Sedangkan Front Wheel untuk ban depan.

Menurut Ferry, beberapa ban Michelin juga terdapat ban yang compatible. Artinya satu ban bisa dipakai untuk ban depan atau belakang. Sehingga lebih fleksibel.

Titik Kuning
Setiap ban dilengkapi tanda titik dengan cat atau pewarna lainnya. Fungsinya sebagai tanda posisi pentil. “Supaya tetap balance setelah digunakan,” jelas Pak Ferry yang berdomisi di Srabaya itu.

Khusus untuk ban Michelin, tanda titik warnanya kuning. Ketika pemasangan ban di pelek, usahakan posisinya lurus dengan pentil.

Posisi itu berdasarkan hasil balancing dari pabrikan. Meski dipengaruhi kondisi pelek, tapi dianggap paling mendekati.

Tubeless
Artinya ban ini termasuk ban tubeless. Namun dalam pemakaiannya boleh juga menggunakan ban dalam. Itu bagi yang masih menggunakan pelek jari-jari.

Menurut Pak Ferry, ban Michelin meskipun tubeless tapi memiliki bobot yang lebih ringan. Sehingga beban mesin lebih ringan, tidak bikin boros bahan bakar. Jadinya enggak bikin polutan tinggi. Sesuai semangat ramah lingkungan dan cinta bumi yang didengungkan para aktifis pecinta lingkungan hidup.

Perancins & Thailand
Di ban Michelin tertulis Designed In France. Menandakan bahwa ban Michelin didesain di Perancis. Makanya kembangan ban Michelin walaupun simpel tapi mengandung seni yang tinggi. Melibatkan seniman Eropa, bro.

Selain itu terdapat juga terdapat tulisan Made in Thailand.  Menandakan bahwa ban Michelin untuk pasar Indonesia, diproduksi di Thailand. “Meski begitu, pihak Michelin tetap melakukan riset di Indonesia,” elak Ferry.

E2 & DOT
Kode E2, berarti tidak hanya berlaku untuk motor yang harus memenuhi standar EURO 2. Di ban juga harus diproduksi dengan mutu yang memenuhi standar E2. Makanya di ban sekelas Michelin harus mencantumkan kode ini.

Termasuk kode DOT yang merupakan standar dari Department of Transportation dari Amerika. Sudah lulus uji kelayakan pakai. Dari segi keselamatan dalam pemakainya karena didukung konstruksi ban yang sudah melalui tes. (motorplus-online.com)
Penulis : Aong | Teks Editor : Nurfil | Foto : Candra

motor 4 tak spuyernya jangan digonta ganta-ganti bro

jangan salh kaprah tentang spuyer motor 4 tak bro !!




Jangan Sembarang Ganti Spuyer di Motor 4-tak!


Banyak yang latah, motor 4-tak kerap disamakan dengan 2-tak. Seperti motor standar banyak yang gonta-ganti spuyer. Misalnya diganti lebih besar supaya tenaganya melonjak.

Padahal, motor 4-tak sudah dilengkapi klep. Suplai gas bakar diatur oleh klep isap dan buang. Jadinya ukuran spuyer cenderung konstan.

Kalau motor standar ganti spuyer dengan ukuran lebih besar, malah kerap ngedrop tenaganya. Karena suplai bensin lebih banyak daripada udara.

Akibat bensin yang terlalu kaya, jadinya tidak terbakar semua. Ledakan yang dihasilkan pembakaran malah lebih kecil. Otomatis tenaga mesin pun tidak besar.

Repotnya lagi, tidak hanya boros bensin, akibat pemakaian spuyer yang terlalu besar bisa menghasilkan kerak. Ruang bakar jadi kotor dan harus cepat servis besar.

Termasuk motor standar yang hanya ganti knalpot racing. Spuyernya belum tentu harus ganti. Cara mengeceknya harus perhatikan kepala busi hasil pembakaran.

Jika warnanyanya masih merah bata apalagi ada kerak hitam, tidak perlu ganti spuyer dulu. Kecuali jika warna elektroda busi putih. Petanda spuyer harus naik. (motorplus-online.com)
Penulis : KR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok.Motor Plus

Tentang Satria 150 coy !!!Problem Klasik Hyperunderbone Suzuki Satria F150 Kenali ragam masalah di Satria F 150 Suzuki Satria F 150 bukan cuma sporty dan kencang, tapi juga tangguh di segala medan. Meski terkenal tangguh, kadang muncul masalah klasik yang kerap dialami bebek Hyperunderbone ini. Seperti muncul gejala mbrebet saat akselarasi, mesin sulit hidup kalau habis kena air atau muncul suara berisik di mesin bagian atas. Jangan takut, karena semua ada solusinya. Semisal mbrebet di rpm rendah pas lagi macet dan mesin telat merespon bukan gas. Biasanya gejala disebabkan pengapian atau setingan di karburator. “Kalau dari pengapian mungkin elektroda busi sudah lemah. Sedang dari karburator, bisa jadi ada kebocoran pada intake atau karet vakum. Kalau di karet vakum, bensin jadi telat masuk dan susah langsam selain timbul gejala mbrebet,” ujar Maman Sugiman alias Boim, kepala Instruktur HMTC cabang Depok. Beda lagi kalau mesin susah hidup pas kehujanan atau pasca dicuci. Biasanya korslet antara kabel busi dengan massa di mesin atau rangka akibat terhubung air. Apalagi posisi mesin vertikal dan dekat roda depan, hingga memudahkan air masuk ke tutup busi. “Biar gak korslet, cek lubang aliran pembuangan air di bawah sambungan knalpot agar tidak ada kotoran menyumbatnya," lanjut Boim yang tugas di Jl. Raya Tole Inskandar No. 9A, Depok. Terakhir, jika suara berisik yang terdengar dari head dan blok sebelah kiri. Untuk urusan yang satu ini, nggak salah kalau disebabkan rantai keteng yang dimensinya mulur. Apalagi rantai mini itu mesti memutar 2 camshaft serta menahan saluran tenaga dari kruk-as. “Masalah ini umumnya dari rantai keteng kendur. Tapi, kalau bukan dari rantai, coba cek kondisi tensionernya. Apakah masih bisa menegangkan rantai dalam kondisi normal. Sebab kalau sudah tidak normal dan rantai tidak segera ganti baru, posisi rantai akan tetap terus kendur,” lanjut Boim yang bisa ditelpon di nomor (021) 87744499. (motorplus-online.com) Penulis : KR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : Yudi Tags : Problem Suzuki Satria F150, Hyperunderbone, Email Print Twitter Facebook Berita Terkait Judul Suzuki Satria F150 Seken, Peminat Tinggi Barang Susah Suzuki Tambah Kapasitas Produksi Satria F150 Berita Terkait : Tips > Mesin Lubang Pembuangan CVT Harus Terhindar Dari Air Suhu CVT Panas? Waspadai Sil O-Ring Aus Usir Suara Mendecit CVT Yamaha Mio Pakai Lem Cek Keausan Roller CVT, Oblak Bikin Akselerasi Lambat Yuk.. Lacak Oli Mesin Bocor 0 Komentar untuk artikel ini Form Kirim Komentar karakter tersisa. twtwfb tw Nama : Email : Website : Disclaimer Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA

Problem Klasik Hyperunderbone Suzuki Satria F150


Kenali ragam masalah di Satria F 150
Suzuki Satria F 150 bukan cuma sporty dan kencang, tapi juga tangguh di segala medan. Meski terkenal tangguh, kadang muncul masalah klasik yang kerap dialami bebek Hyperunderbone ini. Seperti muncul gejala mbrebet saat akselarasi, mesin sulit hidup kalau habis kena air atau muncul suara berisik di mesin bagian atas.

Jangan takut, karena semua ada solusinya. Semisal mbrebet di rpm rendah pas lagi macet dan mesin telat merespon bukan gas. Biasanya gejala disebabkan pengapian atau  setingan di karburator.

“Kalau dari pengapian mungkin elektroda busi sudah lemah. Sedang dari karburator, bisa jadi ada kebocoran pada intake atau karet vakum. Kalau di karet vakum, bensin jadi telat masuk dan susah langsam selain timbul gejala mbrebet,” ujar Maman Sugiman alias Boim, kepala Instruktur HMTC cabang Depok.

Beda lagi kalau mesin susah hidup pas kehujanan atau pasca dicuci. Biasanya korslet antara kabel busi dengan massa di mesin atau rangka akibat terhubung air. Apalagi posisi mesin vertikal dan dekat roda depan, hingga memudahkan air masuk ke tutup busi.

“Biar gak korslet, cek lubang aliran pembuangan air di bawah sambungan knalpot agar tidak ada kotoran menyumbatnya," lanjut Boim yang tugas di Jl. Raya Tole Inskandar No. 9A, Depok.

Terakhir, jika suara berisik yang terdengar dari head dan blok sebelah kiri. Untuk urusan yang satu ini, nggak salah kalau disebabkan rantai keteng yang dimensinya mulur. Apalagi rantai mini itu mesti memutar 2 camshaft serta menahan saluran tenaga dari kruk-as.

“Masalah ini umumnya dari rantai keteng kendur. Tapi, kalau bukan dari rantai, coba cek kondisi tensionernya. Apakah masih bisa menegangkan rantai dalam kondisi normal. Sebab kalau sudah tidak normal dan rantai tidak segera ganti baru, posisi rantai akan tetap terus kendur,” lanjut Boim yang bisa ditelpon di nomor (021) 87744499.  (motorplus-online.com)
Penulis : KR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : Yudi


0 Komentar untuk artikel ini

Form Kirim Komentar

karakter tersisa.
twtwfb tw
:
:
:
Disclaimer
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA